- Beranda
- Berita
- Aksi Nyata Terbit Rencana, Ribuan Pecandu Narkoba Telah Dibina, Bupati Langkat: Saya takutnya sama Allah SWT, bukan bandar narkoba
Aksi Nyata Terbit Rencana, Ribuan Pecandu Narkoba Telah Dibina, Bupati Langkat: Saya Takutnya Sama Allah SWT, Bukan Bandar Narkoba
28 Maret 2021 - 15:00:02 WIB,    rika - DISKOMINFO
Langkat, (Diskominfo)
Dirikan lokasi pembinaan untuk para pecandu narkoba sejak 10 tahun lalu. Bupati Langkat Terbit Rencana PA, sudah membina ribuan pecandu narkoba. Sebagai komitmen dan aksi nyata berantas narkoba.
"Lokasi pembinaan ini sudah ada sejak lama, jauh sebelum saya menjadi Ketua DPRD dan Bupati Langkat, sekitar 10 tahun lalu sudah saya dirikan," ungkap Bupati, pada wawancara eksklusif channel You Tube "Info Langkat", milik Dinas Kominfo Langkat di upload Sabtu (27/3/2021).
"Sampai saat ini, kurang lebih sebanyak 2000-3000 orang pecandu narkoba telah kami bina. Alhamdulillah, mereka semua juga sudah di nyatakan sembuh dan kembali ke masyarakat", tambahnya.
1.Lokasi Pembinaan Gratis.
Selanjutnya, Bupati juga menyampaikan, pembinaan dan semua fasilitas yang diberikan gratis, murni dari biaya pribadi. Bermula dari niat baik dan hati yang ikhlas, untuk menolong masyarakat.
Sebab menurutnya, pecandu narkoba tidak hanya merugikan dirinya sendiri, namun juga keluarga serta lingkungan sekitar. Jadi harus di tolong agar semuanya selamat. Siapapun orangnya boleh kemari, baik datang sendiri maupun diantar keluarganya.
"Semua pihak dirugikan akibat narkoba. Jadi kami inisiatif membangun tempat pembinaan ini, berupa tiga gedung, berkapasitas 100 orang, untuk membantu sesama," tuturnya.
Meski demikian, mantan Ketua DPRD Langkat itu merasa, masih melakukan hal kecil dalam memerangi narkotika. Ia sangat berharap, Polri, BNN dan instansi terkait lainnya, serta seluruh masyarakat Langkat bersinergi memerangi narkotika.
2.Menu Makan Sama Seperti Yang Dikonsumsi Keluarga.
Keseharian menu makan yang diberikan kepada para pasien pecandu narkoba, Bupati mengatakan, sama seperti yang dikonsumsi dirinya dan keluarga.
“Apa yang kami makan hari ini, sama menunya yang diberikan kepada mereka (pasien). Menu itu sudah di jadwalkan, di tangani langsung Ibu Tiorita, kami selalu berkordinasi,” sebutnya.
Selain makanan yang sehat, Bupati juga memberikan fasilitas pemeriksaan kesehatan yang ditangani tenaga kesehatan ahli. Para pesien juga diberikan pencerahan rohani, sesuai keyakinannya. Bahkan fasilitas olahraga juga turut disediakan.
“Kami membentuk tim. Seperti mendatangkan ustad bagi yang muslim untuk diberikan ceramah. Mengantarkan ke Geraja pada hari minggu untuk ibadah bagi yang beragama Nasrani. Juga ada jadwal olahraga, serta kegiatan positif lainya, dalam rangka penyembuhan,”papar Bupati.
Bupati juga menjelaskan, para pasien di bina selama tiga bulan, agar pengaruh zat narkotika hilang dari tubuhnya. Tujuannya, agar mereka benar-benar pulih, dan dapat kembali kepada keluarga untuk hidup normal seperti sedia kala.
3. Saya Takutnya, Hanya Kepada Allah SWT.
Narkotika, diedarkan jaringan mafia yang sulit diberantas. Disoal pernyataan, tembak mati ditempat bandar narkoba, apakah tidak takut. Bupati mengaku dirinya sebenarnya takut, tapi takutnya kepada Allah SWT, bukan kepada bandar narkoba.
“Saya takut, tapi kepada Allah SWT,” cetusnya.
Keberanian itu muncul, karena berpedoman hanya kepada Allah. Sebab Bupati meyakini, jika perbuatan baik yang dilakukan, pasti dilindungi Allah.
“Namanya pekerjaan baik, saya percaya Allah SWT akan melindungi,” yakinnya.
Sebab itulah, dirinya berani menyatakan, bila perlu tembak di tempat bandar narkoba, dihadapan Kapolres Langkat AKBP Edi Suranta Sinulingga. Meskipun diketahui, para bandar Narkoba adalah para mafia yang besar (berkuasa).
4. Bandar Narkoba Yang Tertangkap, Masih Hitungan Jari.
Sampai saat ini, menurut Bupati, bandar narkoba yang tertangkap di Langkat, masih bisa dihitung jari. Untuk itu, Ia berharap, para aparat penegak hukum segera meleyapkan bandar narkoba secara hukum dari Langkat. Jika tidak ada bandar, tidak akan ada bandar narkoba.
“Sebab itu juga, saya katakan tembak mati bandar narkoba. Juga saya sampaikan kepada Kapolres, agar tidak perlu takut dengan bandar narkoba,”ujarya.
Alasan Bupati, tidak perlu takut, karena bandar narkoba manusia juga, bukan Tuhan. Apalagi yang dikerjakan mereka itu salah, pekerjaan yang tidak baik.
“Yang dilakukan bandar perkejaan tidak bagus. Jadi tidak perlu takut,”pesannya.
5. Bupati Berharap, Bandar Narkoba Segera Sadar.
Sejumlah tekanan yang dilakukan, Bupati Berharap, dapat membuat para bandar segera sadar. Menyadari dirinya (bandar) adalah manusia, yang di hancurkan akibat kejahatannya juga manusia, generasi bangsa ini.
“Sadarlah, kalau dia juga manusia, sementara yang dihancurkannya itu adalah saudara dan masyarakatnya. Berubahlah, masih banyak pekerjaan yang lain dapat di lakukan. Mari kita berkarya membangun Langkat ini. Jangan lagi menghancurkan generasi penerus,” cetusnya.
6. Penegak Hukum Diminta Lebih Bekerja Keras.
Untuk itu Bupati meminta, para penegak hukum BNN dan Kepolisian, serta instansi terkait lainnya, untuk lebih bekerja keras memberantas narkoba. Keadaan ini sudah darurat. Kepada kejaksaan juga diminta, untuk memberikan hukuman setimpal kepada bandar, sesuai aturan. Agar menimbulkan efek jera kepada mereka.
“Bandar yang tertangkap, baik oleh BNN atau Polisi, diserahkan kepada Kejaksaan. Berilah tuntutan hukuman setimpal kepada mereka, agar saat mereka keluar menjadi takut berbuat lagi,” pinta Bupati.
7. Tinggalkan Narkoba, Sebab itu Neraka Dunia dan Akhirat.
Di akhir sesi wawancara, Bupati meminta agar seluruh masyarakat Langkat menjauhi narkoba. Kepada para pemakai dan pengedar, agar segera meninggalkannya. Narkoba adalah neraka di dunia. Jika di dunia sudah merasakan neraka, maka di akhirat juga diberikan neraka oleh Allah.
“Kita tahu, narkoba adalah neraka di dunia, mari kita tinggalkan dan perangi,"ajaknya.