Langkat, (Diskominfo)
Isu penutupan wisata internasional Bukit Lawang, akibat banjir bandang yang terjadi di wisata Landak Rivers, Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat pada 17 November 2020 lalu, adalah HOAX.
Hal ini ditegaskan Camat Bahorok Dameka Putra Singarimbun, saat berada di Ruang Kerjanya, Jum'at (20/11/2020).
Aliran sungai Landak yakni alur sungai yang melintasi wisata Landak River dan selang pangeran, bukan termasuk aliran sungai Bukit Lawang yang mengalir di obyek wisata internasional Bukit Lawang.
Jadi peristiwa banjir bandang di Landak River, tidak berpengaruh dengan sungai Bukit Lawang.
"Sebab aliran sungainya berbeda, jadi tidak memiliki pengaruh. Destinasi Bukit Lawang tetap dibuka, tidak ada penutupan. Isu penutupan Bukit Lawang itu tidak benar alias HOAX," tagasnya.
Jadi, sambung Dameka, saat ini wisata Bukit Lawang masih aktif dan tetap dibuka untuk melakukan kegiatan wisata. Namun berdasarkan ketentuan, yaitu tetap waspada mengingat curah hujan yang cukup tinggi saat ini dan tetap menerapkan Prokes (Protokol Kesehatan).
Senada, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Langkat, Hj. Nur Elly Heriani Rambe, bersama rombongan sebelumnya telah meninjau wisata Landak Rivers.
Nur Elly menjelaskan, bahwa kejadian bencana alam tersebut terjadi di aliran sungai Landak dan bukan di sungai Bohorok, Bukit Lawang.
"Aliran sungainya beda. Area wisata Landak rusak akibat banjir, namun untuk wisata Bukit Lawang masih aman dan beroperasi seperti biasa di masa normal baru," jelasnya.
Meski begitu, Ia menghimbau kepada wisatawan yang ingin berwisata ke Bukit Lawang, untuk selalu berhati-hati dan tetap menjaga Prokes di Objek wisata.
Sembari menyampaikan harapannya, semoga keadaan objek wisata Sungai Landak ini segera pulih kembali dan beroperasi seperti sediakala.
Sementara, Kadis Kominfo H. Syahmadi, menyampaikan, bencana alam berupa banjir bandang yang menerjang objek wisata Sungai Landak atau Landak River, di Kecamatan Bohorok, terjadi pada Selasa malam sekitar pukul 22.00 wib (17/11/2020).
Dari pengakuan warga setempat, kata Syahmadi, saat itu ketinggian air mencapai 5 meter, airnya berwarna keruh serta mengalir sangat deras.
Selain itu, air sungainya berisi material lumpur dan balok/kayu berukuran kecil, sedang dan besar, sehingga merusak tempat wisata.
Alhamdulillah, sambung Syahmadi, peristiwa banjir ini tidak memakan korban jiwa. Namun kerugian mencapai ratusan juta rupiah dan saat ini sedang dilakukan perbaikan.
"Beberapa tempat wisata seperti penginapan dan cafe rusak parah bahkan hancur terbawa arus banjir. Area Pekan Sunge Landak, area camping Landak River, serta beberapa tempat penginapan seperti Batu Kapal Family, Villa Landak River, Batu kapal Guest House dan beberapa guesthouse lainnya juga ikut rusak,"paparnya.