Langkat, (Diskominfo)
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Langkat memastikan stok bahan pangan pokok cukup dan harganya masih stabil atau terjangkau, untuk seluruh wilayah Kabupaten Langkat.
Hal ini disampaikan Asisten II Ekbangsos Hermansyah, setelah TPID Langkat melakukan peninjauan harga dan persediaan bahan pangan pokok jelang hari idul fitri 1440 H, di tiga pasar tradisional dan swalayan Kecamatan Kuala, Kecamatan Babalan dan Kecamatan Stabat, mulai 27 sampai 29 Mei 2019.
Pemantauan didampingi Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Langkat Mahruzar, Kabid Perekonomian H.Sutriswanto, Kabid Yankes Dinkes dr M Arifin Sinaga, Kabid Perdagangan Disperindag Abdul Jaminson, Kasi Penerbitan dan Pameran Diskominfo Sukiman dan beserta anggota TPID Langkat lainnya.
Asisten II menerangkan, peninjauan ini guna mengetahui perkembangan pasokan dan harga bahan pangan pokok, serta mengecek bahan makanan/ pangan yang mengadung zat kimia berbahaya untuk dikomsumsi oleh manusia di Kecamatan Kabupaten Langkat ini, jelang datangnya hari raya iduf fitri.
"Jika ditemukan stock yang tidak mencukupi atau harga bahan pokok mengalami kenaikan harga yang melambung, kita akan cari solusi dan mencari sebabnya, guna mengambil langkah penyelesaiannya, agar di hari lebaran tidak ada keluhan masyarakat, baik terkait ketesedian bahan pokok yang kurang atau pun harganya yang terlalu mahal," sebutnya.
Ternyata, kata Hermasyah, Allhamdulilah semuanya sesuai yang diharapkan, ketersedian semua bahan pokok aman harganya pun juga aman, jika ada kenaikan hanya Rp1000 sampai Rp2000 saja, tidak ada yang kenaikan yang signifikan.
"M asih terjangkau untuk dibeli masyarakat/konsumen, " ungkapnya.
Selanjutnya, Kabid Perekonomian H.Sutriswanto menjelaskan, dari hasil pantauan pihaknya, stok ketersedian bahan pokok ditiga kecamatan tersebut cukup sampai lebaran, untuk perbedan harganya pun masih terbilang lumrah, sebab hanya berkisar Rp1000 sampai Rp2500 saja.
"Kesimpulan dari harga julan bahan pokok di pasar Stabat, Babalan dan Kuala dinilai masih sama," ungkapnya.
Selain itu, kata H.Sutriswanto, pihaknya juga melakukan uji kesterialan makanan dari bahan kimia berbahaya, dengan mengambil beberapa sempel makan seperti buah-buahan, ikan, daging ayam dan lainnya, untuk dilakukan pengujian dilaboratorium, Dinas Kesehatan yang telah disiapkan.
“Dari ketiga pasar itu, TPID Langkat hanya menemukan buah anggur di Pasar Babalan, positif mengadung formalin. Kini barangnya telah dilarang untuk dijual, rencananya akan dikembalikan ketempat dimana penjualnya membeli, agar peredarannya berhenti," tegasnya.
Adapun daftar harga barang sembako yang ditemukan, kembali H.Sutriswantomenerangkan, diantaranya beras kuku malam 1kg harganya Rp11. 500, Jongkong IR 64 1kg Rp12. 500, Gula Pasir 1kg Rp12.500, minyak goreng bimoli spesial 2Kg Rp24.500, minyak goreng curah kuning 1kg Rp10.000, tepung terigu segitiga biru 1kg Rp8000, tepung terigu cakra kembar 1kg Rp8000, tepung roti biasa 1kg Rp6.500, daging sapi murni 1kg Rp120.000, daging ayam boiler 1kg Rp34.000, daging ayam kampung 1kg Rp48.000, telur ayam boiler 1butir Rp1.250, telur ayam kampung 1butir Rp2000, cabe merah keriting 1kg Rp40.000, cabe hijau 1kg Rp 32.000, cabe kriting 1kg merah Rp42.000, cabe biasa 1kg Rp20.000, cabe hijau 1kg Rp40.000, ikan asin teri 1kg Rp52.000 sampai Rp75.000, ikan kembung kering 1kg Rp30.000, ketela pohon kayu 1kg Rp3000, jagung pipilan kering 1kg Rp6000, ikan mas 1kg Rp31.000, ikan tongkol 1kg Rp15.000, gula merah 1kg Rp20.000, kentang 1kg Rp8000, tomat 1kg Rp12.000, wortel 1kg Rp8.000, sayur kul 1kg Rp5.000, gas elpiji 3 kg Rp16.000, bawang merah impor dan bawang merah local serta bawang putih 1 kg Rp32.000.