
Stabat, (Diskominfo)
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Langkat menggelar rapat kordinasi bulanan, november 2018, di Ruang Rapat Sekdakab Langkat Kantor Bupati Langkat, Stabat, baru-baru ini.
Rapat dipimpin oleh Kabag Perekonomian H Sutrisuanto S.Sos MAP selaku Sekretaris II TPID Kab.Langkat, rapat ini dihadiri oleh 27 orang dari SKPD terkait anggota TPID Kabupaten Langkat.
Kabag Perekonomian Setdakab Langkat pada paparannya, terkait Inflasi bulan Nopember 2018, menyampaikan tindakan yang harus di lakukan oleh TPID dari hasil kesimpulan rapat tersebut, bahwa Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat agar fokus pada komoditas cabe merah, sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Langkat. Kemudaian Ketua TPID beserta beberapa anggota TPID akan melakukan Peninjau ke Pasar Tradisional, dalam rangka memantau Harga, Ketersediaan Bahan Pokok Pangan menjelang Natal dan Tahun Baru 2019, serta mengecek bahan makanan yang mengandung Zat Kimia berbahaya seperti Boraks dan Formalin, bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat.
“Serta Dinas Perikanan dan Kelautan Kab.Langkat agar terus membina para nelayan untuk menjadi anggota peserta Asuransi Nelayan dan Asuransi Tenaga Kerja,”ujarnya.
Hal ini dilakukan, sebab pada laporan Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi (IHK) oleh BPS Kabupaten Langkat, terkait dengan perkembangan Inflasi Nopember 2018, di 4 kota IHK di Sumatera Utara mengalami Inflasi, yakni Kota Sibolga sebesar 0,28%, Pematangsiantar sebesar 0,01%, Medan sebesar 0,64?n Padangsidimpuan sebesar 0,50% .
“Dengan demikian gabungan 4 IHK di Sumatera Utara mengalami deplasi sebesar 0,51%. Deplasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukan oleh turunnya indeks tiga kelompok pengeluaran,” sebutnya.
Indeks tiga kelompok pengeluaran tersebut, sebut BPS Langkat, yakni Kelompok bahan makanan sebesar 3.30%, Kelompok Sandang sebesar 0,24?n 3). Kelompok Kesehatan sebesar 0,10%. Sedangkan Komoditasitas Utama penyumbang Deplasi/ mengalami penurunan harga selama Nopember 2018 di Medan antara lain Cabai Merah, Cabai Upah Pembantu Rumah Rawit, Sandang, daging sapi, cabai hijau dan gula pasir.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab.Langkat menyampaikan laporannya bahwa, Ketersediaan pangan dan Harga Pangan bulan Nopember dan Desember 2018 cukup tersedia dan Harga pangan stabil dan terjangkau, seperti beras Ir.64 berkisar antara Rp.10.000 sampai Rp.11.000 perkilonya, gula pasir Rp.11.000 sampai Rp.12.000/kg, minyak goreng curah kuning Rp.10.500 s/d Rp.11.000/kg, tepung roti segi tiga biru Rp.8.000 sampai Rp.8.500/kg, telur ayam broiler Rp.23.000 sampai Rp.24.000/kg, cabai merah Rp.24.000 sampai Rp.28.000/kg, kentang Rp.8.500 sampai Rp.9.000/kg, wortel Rp.4.000 sampai Rp.5.000/kg.
Untuk Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab.Langkat pada laporannya, bahwa ketersediaan beras bulan oktober dan nopember 2018 cukup tersedia, dikarena sebagian petani sudah mulai panen dengan harga padi gabah kering panen Rp.4.500 sampai Rp.5.000/kg, begitu juga Jagung pipil kering ditingkat petani seharga Rp.4.500 sampai Rp.5.000.
“Untuk daging sapi dan daging ayam broiler (Ayam Potong) juga cukup tersedia, harga daging sapi murni Rp.105.000 sampai 110.000/kg dan daging ayam potong Rp.26.000 sampai Rp.28.000/kg. untuk diketahui bersama Dinas Pertanian dan Ketapang Kab.Langkat telah menyiapkan beras standart murah di Toko Tani di beberapa Kecamatan,”paparnya.
Untuk laporan Dinas Perikanan dan Kelautan Kab.Langkat, menerangkan pada nopember 2018 harga ikan laut masih mengalami kenaikan sampai saat ini, disebabkan cuaca buruk/kurang mendukung bagi nelayan untuk melaut.
“Untuk deretan harga ikan dipasar yaitu Ikan Tongkol Rp.25.000/kg, Gembung Kuring Rp.35.000/kg, Biji Nagka Rp.20.000/kg, Kakap Merah Rp.50.000/kg, Udang Kelong Rp.90.000/kg, Udang kertas Rp.55.000/kg,”sebutnya.(Diskominfo)